Rabu, 11 September 2019

Revolusi dan Literasi

0


Revolusi Industri sudah bukan menjadi hal asing bagi kita.  Yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18 ditandai dengan ditemukannya alat tenun mekanis pertama tahun 1784. Lalu, revolusi industri 2.0 terjadi abad ke-20. Kala itu ada pengenakan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Pada awal tahun 1970 memasuki industri 3.0. Dimulai penggunaan elektronik dan teknologi informasi untuk produksi. Ini mengakibatkan mesin industri tidak lagi manusia yang mengoperasikannya. Yang terakhir, revolusi 4.0 yang sedang eksis sekarang. Selamat datang di era semakin canggihnya peralatan dan sistem komunikasi informasi.

            Revolusi 4.0 merupakan penyempurnaan revolusi yang sudah ada sebelumnya. Revolusi ini berdampak pada kecanggihan teknologi karena mulai adanya internet. Pada revolusi ini peran internet sangat kuat sehingga banyak manusia yang menggunakan untuk kepentingannya. Banyak manusia yang memerlukan internet untuk menunjang aktivitas sehari-hari bahkan media untuk mencari uang. Seiring dengan perkembangan dunia teknologi, lambat laun kecanggihan teknologi memberi dampak negatif bagi para generasi muda.

            Peran internet bagi kehidupan sangatlah besar. Perubahan mulai muncul pada berbagai bidang kehidupan. Contohnya perubahan yang terjadi pada budaya literasi. Ada dampak positif dan negatif yang timbul. Dampak positifnya adalah ketika kita akan mencari berbagai sumber literasi dan informasi yang mencakup bidang literasi menjadi mudah. Namun, dampak negatifnya adalah generasi muda semakin tidak peduli akan budaya literasi yang dianggap kuno. Padahal, kita sebagai calon pendidik bangsa harus mempunyai wawasan luas melalui literasi.  Kita seharusnya mulai sadar, bahwa budaya literasi itu penting bagi para generasi muda sekaligus calon pendidik bangsa. Budaya literasi harus mulai hidup kembali agar mata kita dapat terbuka lebar pada fenomena yang terjadi disekitar kita. Sehingga kita semakin kritis dalam menghadapi masalah dan berfikir inovatif.


            Menerima globalisasi  merupakan langkah bijak kita hidup di era revolusi 4.0. Namun sikap kita dalam menghadapi perkembangan era tersebut adalah dengan memulai mencintai budaya literasi yang mulai hilang. Menjadi generasi muda sekaligus mahasiswa calon pendidik membuat kita harus memulai terlebih dahulu budaya lterasi. Agar kita dapat mewujudkan generasi muda yang mempunyai daya pikir inovatif, cerdas, dan berwawasan luas. Harapannya adalah kita dapat mengajak semua elemen masyarakat untuk membangkitkan daya minat membaca di masyarakat. Karena literasi itu penting dilakukan seluruh elemen masyarakat Indonesia.

gambar: https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi30fL3jcnkAhXDXisKHaVTAfgQjB16BAgBEAM&url=http%3A%2F%2Fwww.imandiri.id%2Frevolusi-industri-4-0-siapkah-kita-atau-tertinggalkah-kita%2F&psig=AOvVaw3qLo1NNcl44RfJ4fGK3FA4&ust=1568301201982542
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjZjNGYjsnkAhWZfH0KHVVHCLgQjB16BAgBEAM&url=https%3A%2F%2Fwww.pinclipart.com%2Fpindetail%2FiRJxbRJ_graphic-design-clipart-clip-art-gambar-kartun-membaca%2F&psig=AOvVaw3E_qkQVPh97serifAhJdvF&ust=1568302045428771

uny.ac.id
library.uny.ac.id
journal.uny.id

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com